BORNEOHITZ.ID, MURUNG RAYA – Proses administrasi Program Bantuan Beasiswa 10 Sarjana 1 Desa milik Pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya (Mura) dikeluhkan oleh orang tua wali dari penerima program tersebut. Pasalnya Yahya warga Kecamatan Tanah Siang orang tua atau wali dari dua orang penerima bantuan biaya pendidikan mahasiswa asal Kabupaten Mura mengungkapkan bahwa dua nama anaknya ini tidak ditemukan dalam daftar penerima bantuan yang telah diverifikasi oleh pihak Pemerintah Kecamatan Tanah Siang.
“Kami mengeluhkan hal ini karena semua proses administrasi sudah kami penuhi, diawali dari pemerintah desa setempat hingga proses verifikasi dan penginputan data untuk rekomendasi dari pihak kecamatan kepada pihak dinas pendidikan di kabupaten,” kata Yahya yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (9/1).
Dia kembali membeberkan bahwa berdasarkan informasi dari pihak kecamatan prosesnya sudah selesai, “infonya sudah selesai. Tapi saat kami konfirmasi kepada pihak dinas malah tidak ada dua nama anak kami ini dalam daftar penerima bantuan pendidikan tahun 2025 ini dalam bentuk file pdf, yang satu statusnya melanjutkan yang satu lagi anak kami sebagai penerima baru dari Desa Mahanyan,” bebernya lagi.
Atas kondisi ini, Yahya berharap adanya transparansi proses pendataan yang dilakukan oleh pihak terkait, karena menurutnya banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan dari yang ada dalam file pdf yang dimilikinya tersebut.
“Ya pak, banyak kejanggalan yang tidak sesuai dengan Peraturan Bupati Murung Raya Nomor 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Mahasiswa Tidak Mampu yang ditandatangani oleh Pj Bupati Murung Raya saat ini,” tegasnya. (bhz1/red)
Eksplorasi konten lain dari Borneo Hitz
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
